Sekarang-sekarang ini lagi ada Islamic Book Fair di tempat yang dekat dengan kampusku. I spent lots of time wandering around, comparing between one place and another, trying to get the overall view of what the Book Fair has got to offer. Ternyata, ga terlalu banyak buku yang menarik dengan diskon menarik. Paling-paling yaa, bukunya menarik, diskonnya biasa aja. Atau, sebaliknya. But well, in the end aku ngambil tiga buah buku yang menurutku mungkin cukup worth it untuk kubaca di momen-momen menjelang ujian ini. Salah satunya, sebuah buku berjudul Cinta dalam Ikhlas karya Kang Abay. Mirip kaya pelesetan dari Kang Abik ya, tapi pasti beda sih.
Ada miripnya sama kisah siapa ya? |
Intinya, aku suka kisah cinta. Terutama yang beneran ya, seperti kisah cinta dua orang ini :". Well, pada dasarnya, aku suka karena kisah cinta seringkali menunjukkan keberanian dan ketulusan.
Pertama, tentang keberanian : Cinta membuat seseorang berani untuk melakukan sesuatu yang selama ini tak ia lakukan dan mungkin tak terpikirkan untuk lakukan. Be it good, or bad. For us, hopefully it will give us good changes rather than bad ones. Saat ia membuat seseorang menjadi courageous, itu akan bermula dari sikap berani untuk vulnerable 'rapuh' di hadapan orang lain, di hadapan dia yang dicintai. Cinta
memang seringkali membuat seseorang tampak lemah, tetapi justru di dalam
kelemahannya itulah muncul kekuatan yang seringkali membuatku(dan mungkin orang lain juga) merasa iri
dan ingin memiliki kekuatan tersebut. Seperti misal pada buku ini. Dari
yang awalnya urakan, hobi nge-band, bisa jadi juara kelas, jadi anak rohis pula. Terkadang memang ajaib bagaimana cinta bisa mengubah seseorang.
Lalu, tentang ketulusan : Cinta adalah sebuah sikap jujur yang sangat jarang ditemukan di tengah zaman yang begitu jahat dan sering terjadi tusuk-menusuk dan tikam-menikam, baik di depan maupun di belakang layar. Keberadaannya membuatmu merasa tenang karena ternyata hidup ini tidak semuanya jahat. Meskipun hanya dalam sebuah narasi pendek, maupun panjang. Pasti pernah ngerasain kan? Misal waktu baca kisah kakek nenek yang masih bisa serasi dan saling mengasihi. Rasanya itu masyaAllah, hati jadi adem. Ternyata hidup ini masih menyisakan kebaikan-kebaikan yang tulus tanpa maksud di baliknya, buktinya mereka bisa bertahan saling mencintai sampai masa sepuh mereka.
Semoga kita bisa diberikan cinta yang berani dan tulus itu utamanya kepada Dia Yang Maha Mengatur Kehidupan Kita, aamiin. Terakhir, mengutip seorang pejuang yang rela berubah dari sesuatu yang terkadang disebut orang sebagai tak mungkin,
"The fight continues every single day. Fighting for her, and our love, fighting for each other and our future family is what saved me. That's the kind of love, that I fight for."
"Perjuangan terus berlangsung setiap hari. Berjuang untuknya, dan cinta kami, berjuang untuk satu sama lain, dan untuk keluarga masa depan kami, itu yang menyelamatkanku. Jenis cinta seperti itulah yang aku perjuangkan."
Smiling when he said it :) |
- Matt, 28 y.o., now live in Maryland.
source : https://www.youtube.com/watch?v=ylJhaQC0jko
P.S. : Semangat ujiaan!
P.S. : Semangat ujiaan!
0 komentar:
Post a Comment