Selamat datang di blog seorang pribadi pembelajar :) Namaku Hawari, namamu siapa?

Thursday 30 June 2016

Drama Korea

credits to shutterstock.com
       Hari ini, aku bertanya-tanya pada beberapa teman-temanku terkait dengan drama korea. Awal mulanya yang ingin ku coba cari tahu adalah apa yang sebenarnya seorang cewek cari dari drama korea. Jawabannya, ada yang suka sejarah dan kultur nya, ada yang suka aktor/aktressnya, ada yang suka bahasanya, ada yang suka alur ceritanya, ada yang suka baper baperannya(ga deng ga dijawab gini hehe). Ya, kemudian, supaya lebih memahami apa yang dirasakan cewek terhadap sebuah drama korea, aku mencoba menganalogikannya dengan bagaimana sikap seorang cowok terhadap game online. Why online games, tho? Kupikir karena pengorbanan yang cowok lakukan untuk game online boleh dibilang sama besarnya atau bahkan lebih besar dari pengorbanan yang cewek lakukan untuk menonton drama korea. Bila cewek rela keluar duit 2 juta atau bahkan lebih semisal untuk mendapatkan VIP seat dalam suatu konser di Jakarta misalnya, seorang cowok rela merogoh koccek dalam dalam, menguras atm nya untuk membeli satu set armor 'pakaian' dan persenjataan bagus untuk karakter game dia. Bila seorang cewek rela mengorbankan malamnya untuk mengisinya dengan waking up all night long untuk menghabiskan sebuah serial drama, maka itu pula yang terjadi pada cowok. Ada kasus cowok meninggal karena tidak istirahat bermain game selama 3 hari penuh, baca di sini. Ada pula kasus cewek hampir buta karena menonton drama korea terus menerus selama 18 jam, baca di sini. Sehingga, menurutku, game online dan drama korea memiliki banyak benang merah yang terkait antara keduanya.

        Dari sana aku mendapat cerita bahwa ya salah satu temanku ada yang jumlah teman ceweknya yang menonton drama korea itu mencapai 70%. Hm, angka yang cukup besar ya ternyata. *Makes me wonder what kind of women wouldn't watch Korean drama, actually? Why do they choose not to watch Korean drama?*

       Saat malam, aku mencoba bertanya pada beberapa teman lagi, ada yang nonton, ada yang tidak nonton. Dan disana ya didapati kenyataan bahwa tampaknya memang drama korea sama menguras waktunya dengan bermain game online. Dan yang dikejar adalah untuk melepas kepenatan/kejenuhan. Ya sama seperti yang dicari oleh cowok saat bermain game, menurutku. Jika cowok biasanya mencari serunya, cewek mungkin mencari apa yang kusebutkan di atas tadi, ada yang bilang kultur, sejarah, ataupun aktor/aktress nya.

       Dan malam ini, lebih malam lagi, aku mencari-cari beberapa artikel di internet terkait drama korea. Ada yang bercerita bahwa memang beda antara drama korea dengan drama yang lainnya, semisal drama barat. Drama non-Korea cenderung untuk tidak membuat penontonnya baper dan galau, sedangkan drama korea sebaliknya. Seperti tertera di sini. Di sana dijelaskan hingga tahapan-tahapan seseorang menyukai sebuah drama korea/tidak. Tapi, ada hal menarik lain yang kutemukan terkait drama korea. Aku memasukkan kata "puasa drama korea", kemudian "berhenti menonton drama korea". Yang pertama, tidak ada hasil yang relevan. Yang kedua, muncul sebuah artikel menarik di sini. Terkait seseorang yang ingin berhenti menonton drama korea. Ternyata, ada!
Dan di salah satu referensi dalam tulisannya ada dari muslim.or.id yang isinya terkait balasan bagi seseorang yang meninggalkan sesuatu karena Allah. Berikut redaksi haditsnya:

Sesungguhnya jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan memberi ganti padamu dengan yang lebih baik.” (HR. Ahmad 5: 363. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)
Sumber: https://muslim.or.id/22120-kajian-ramadhan-35-meninggalkan-sesuatu-karena-allah.html
       
       Melihat i'tikad dan niat baik penulis, somehow kayaknya aku ingin mendo'akan aja. Do'a ku bagi penulis tulisan terkait berhenti menonton drama korea ini adalah semoga ia diberikan kemudahan untuk melakukannya. Dan digantikan kebiasaan tersebut oleh Allah dengan ganti yang lebih baik daripada drama korea. Be it a caring and handsome husband(when the time comes), a more loving family, or even just another bestfriend. Something that can replace drakor's place in her heart. Aamiin :)

PS: Aku bukan bermaksud jahat dengan mengatakan bahwa drama korea tidak boleh ditonton, atau yang menonton adalah orang yang suka membuang2 waktu dan kesempatan. Meskipun, menurut beberapa temanku kedua pernyataan itu benar. Hanya saja disini, aku hanya hendak menyampaikan sedikit bahwa seorang yang bertakwa, atau yang mengejar derajat takwa, adalah seseorang yang sangat menjaga dirinya. Mengutip kata2 Ubay bin Kaab bahwa takwa itu seperti mencoba berjalan di jalan yang penuh duri. Maka kita tentu akan berhati-hati. Termasuk juga berhati-hati dengan apa yang kita lihat. Ini pesan buat saya pribadi juga hmm. Harus bener-bener bisa memilih tontontan saya dengan baik demi menjaga agar tidak jatuh ke lubang yang sama. Bismillah.
Share: