Bukan Dewi?
Sayang sekali, bukan. Bila kusebut dewi kecantikan, banyak sekali referensi ataupun opini yang akan muncul, seperti contohnya salah satu dewi kecantikan menurut Mitologi Norse yang kutau tentu adalah Freyja. *Ya, salah satu alasan kenapa aku suka pake kata Freya*. Maksud ku, dewi kecantikan itu sudah ada, jadi ga perlu dibahas lagi. Yang mau kubahas disini dewa kecantikan. Hubungan antara diriku dengan dewa kecantikan, lebih tepatnya.
Asal kata dewa kecantikan adalah "mendewakan kecantikan". Sebuah tindakan yang dilakukan oleh sekian banyak manusia. Termasuk juga aku sendiri(mohon maaf). Masa laluku mau tidak mau membuatku menjadi salah satu orang yang meninggikan kecantikan di atas aspek2 lain kualitas seorang perempuan. Mungkin juga karena dulu aku nggak terlalu banyak berinteraksi dengan perempuan secara langsung, paling seringnya cuman via online games. Jadi, nggak banyak yang kuketahui tentang kualitas apa yang mungkin dimiliki oleh seorang perempuan, selain kecantikan.
Aku mulai banyak berinteraksi dengan perempuan ketika memasuki masa SMA, mulai ikut kepanitiaan lah, acara-acara kelas. Terus, aku juga sempat berinteraksi cukup intens(lagi-lagi bukan secara fisik) dengan seorang perempuan yang kupilih yang dikemudian hari karena aku berpikir bahwa lebih baik aku ngga kaya gitu lagi, ketika aku merasa bahwa I need to man up and stand strong for myself, akhirnya kami berpisah. Lalu, berlanjut ketika di dunia perkuliahan, interaksiku dengan perempuan semakin sering, dan aku juga mulai makin sadar akan batasan-batasan yang harus kujaga. Aku belajar tentang berbagai karakter dan keunikan perempuan, terutama sejak aku mulai mengikuti kegiatan-kegiatan di salman. Dari yang suka menyemangati tapi sebetulnya perlu disemangati(?), terus ada yang nggak terlalu meyakinkan nyemangatinnya(tapi ya ga bisa kebanyakan nuntut juga sih), ada yang lain yang kalau lagi melankolis ya melankolis banget, terus yang kayaknya bener-bener terbuka kalau ngobrol, sampe yang bener-bener menjaga diri dan hati. Banyak pokonya.
Terkait pemikiran dan kepribadian seorang perempuan, aku banyak belajar dari seorang blogger dari Lampung, di maibelopah.blogspot.com. Kepribadiannya yang tercermin dalam tulisannya yang santai, riang, sering menyelipkan pikiran-pikiran dalam tulisannya, dan tentu juga semangatnya untuk terus konsisten menulis membuatku rajin mengikuti update blog beliau. Bayangkan saja, beliau bisa update sampai 37 kali dalam sebulan. Ya macem macem mulai dari kutipan buku Tere Liye, resensi buku, cerita tentang cinta(wah ini menarik, haha), sampe lagu kesukaan ada semua. Menurutku, itu keren banget :) Point terpentingnya, aku belajar banyak tentang semangat untuk terus menulis dan kesukaan terhadap buku dari beliau.
Aku yakin, masih banyak lagi kualitas-kualitas yang mungkin dimiliki oleh seorang perempuan, sebagai bekalnya untuk bisa menjadi seorang perempuan yang bermanfaat bagi sesama manusia, ataupun sebagai seorang ibu.
Sebetulnya, aku hendak menceritakan kemirisanku tentang dunia tempat aku berada sekarang, di dunia ini, mulai dari non-extreme nya media iklan, sampai extreme nya media pornografi, semua tampak(dan memang) mengeksploitasi kecantikan perempuan. Bahkan, gue ga ngerti lagi untuk yang satu ini, cowok pun jadi cantik! Just go and look at all the korean guys, omg some of the guys whom I've known said that korean guys are beautiful. Aku ngga ngerti lagi -____-". Lalu, kamu tau apa yang telah kupelajari dari media-media yang ada di dunia ini?
Wanita ada untuk menarik pria.
Kecantikan ada untuk dieksploitasi.
I mean, just go and see the social media where woman's beauty were valued regardless of who the person inside the photo is. We men(or maybe women too) don't even think about who you are or what you've been through or how you're feeling when you're being taken shot. As long as you're beautiful, that's the only thing that matters. If you're not, we'll just skip through and look for other beauties. Sorry to say it, but I can see that that is the sad truth in our community, in this age.
Pesan saya untuk diri saya sendiri adalah bahwa saya perlu belajar untuk meninggalkan apa-apa yang bisa membuat saya kembali terdorong lagi untuk hanya melihat perempuan dari segi kecantikan, dan coba melihat apa yang sebetulnya ada di dalam otak dan hati seorang perempuan, or maybe what some other people call as inner beauty. I need to redefine my own definition and perspective on what I think is beautiful. Saya tahu bahwa saya butuh untuk merasakan, mengindera kecantikan, tapi saya akan berusaha untuk mentransformasi pandangan saya tentang kecantikan dari yang ada pada perempuan jadi lebih kepada mungkin apa yang orang bilang the beauties inside the little things in our life. Seperti hal nya pada foto yang ada di bawah nanti. Belajar bahwa kecantikan itu nggak cuman ada pada perempuan, dan perempuan bukan hanya dibekali dengan kecantikan fisik, setiap pribadinya memiliki keputusan untuk memilih apakah ingin menjadi pribadi yang lebih cantik atau tidak. Sampai sini, saya mau mohon do'anya agar saya bisa istiqomah dan ini nggak cuma sekadar omongan sampis belaka. Aamiin.
Mungkin untuk teman-teman dan saudari perempuan saya, saya hanya bisa berdo'a semoga kalian terjaga dari dinodai oleh manusia-manusia hidup penyembah dewa kecantikan. Do'akan dan ajarkanlah teman-teman laki-laki kalian agar bisa melihat bahwa indahnya kecantikan tidaklah harus didapat dari indah fisik seorang wanita, bisa dari sumber-sumber kecantikan lain seperti alam, atau indahnya dunia science, atau bahkan yang lebih gila lagi, indahnya perjuangan. :)
Semoga bermanfaaat, terimakasih telah membaca.
Ini di kampus lho, di lantai 1 labtek 5, bisa sampe lumutan. Keren banget! |
bunga deket kali di deket rumah. Baguus banget ~..~ |
Mantap mas haw ;)
ReplyDeleteKalau menurutmu bagus, sok weh dishare jan '-'d.
DeleteBiar bisa nyebar manfaatnya.