Selamat datang di blog seorang pribadi pembelajar :) Namaku Hawari, namamu siapa?

Tuesday 21 February 2017

Kau Kira Kamu Siapa?

Pernahkah kamu merasa tiba-tiba ingin berharap bisa menangis?

Seperti saat kegagalan besar datang dan coba kau tutup-tutupi, kau tahan-tahan. Eh, ternyata datang kegagalan-kegagalan kecil, beruntun pula. Sebenarnya kamu masih tertawa saat bertemu dengan teman-temanmu, bercanda. Tapi, kegagalan-kegagalan ini dengan begitu cantiknya memainkanmu sehingga kamu tak bisa lama tertawa. Rasanya cepat sekali bertemu dengan penyesalan berulang yang muncul karena kegagalan besar itu.

Berharap agar ada yang tumpah.
Agar rasa yang seolah berputar-putar di dada itu bisa mendapatkan saluran yang bisa menjadi tempatnya berekspresi. Ah, lagi-lagi, ini hanya harapan.

Rasanya, ini mirip seperti waktu itu. Saat rasanya kepala pening, hati sesak, dan tidak ada tempat untuk membaginya. Tapi mungkin kali ini sedikit lebih baik karena ada yang bersedia mendengarkan tentang kegagalan-kegagalan kecilmu.

Seolah-olah kamu baru saja jatuh dari jurang, lalu kamu menemukan jalan setapak tempat kamu bisa mencari jalan menuju tempat-tempat yang terlihat menarik dalam jurang itu. Hingga kamu lupa sejenak akan gelap dan pengapnya jurang itu. Tapi saat makin sering kamu menemui jalan buntu, menginjak kerikil tajam dalam perjalananmu, jatuh terpeleset karena licinnya jalan setapak yang kamu temui, rasanya kamu jadi seolah sudah tak ingin lagi mencari tempat menarik dalam jurang itu.

Kegelapan itu mulai menyapamu lagi, usai itu ia langsung menyergapmu. Rasa dingin pun ikut menusuk tulangmu, membuat gigimu bergemeletuk. Saat kau melayangkan pandangan ke atas, oh sang surya, kemanakah perginya sinarmu? Mengapa tak ada apa-apa yang tampak selain kegelapan, sebegitu dalamnya kah jurang tempatmu jatuh? Hingga mungkin tak ada orang yang akan menemukanmu? Hingga mungkin untuk sekadar beribadah kepada penciptamu pun kamu ragu karena rasanya baju mu sudah terlalu kotor karena berkali-kali jatuh terpeleset, lalu terkena aliran air yang kadang terlihat membawa kotoran.

Rasanya, jika datang rescuer team, atau bahkan helikopter yang berusaha untuk mendarat di dasar jurangmu, ada rasa ragu lain menyerangmu. Kau lihat mereka, lalu kau lihat dirimu.


Kau lihat lagi dirimu.

Kamu kira kamu siapa? 

*lalu kamu pun memilih pergi dan menyibukkan diri dengan berusaha dan terus berusaha mencari satu sumber air yang tak pernah kotor sepanjang waktumu. 

source gambar : http://indramustafa.blogspot.co.id/2013/04/senja-dalam-gelap.html
Share:

0 komentar:

Post a Comment