Selamat datang di blog seorang pribadi pembelajar :) Namaku Hawari, namamu siapa?

Monday, 20 February 2017

Definisi Cinta

Apa yang kupelajari dalam hidup ini tentang cinta?

As you may already know, I have a different concept about love with other people. I believe that most of the feelings that hits our hearts were crush. Not love. Yeah, I'm the kinda people who disbelief in the notion of saying love everyday. I hope I'll choose to show my love when I can do so, also that I can have the principle of talk less do more. To me, love is often just a concept, whilst in practice, more often it's crush. But, here, I'll talk about the concept of love itself.

Yang kupelajari selama ini adalah bahwa mencintai seseorang itu bermakna dekat sekali dengan ikhlas, memberi, berkorban, satu arah. Well, ya, jelas. Kalo saling mencintai itu baru berarti dua arah. Tapi, secara dasar, cinta itu sendiri menurutku kata kerja satu arah. Ia tidak harus interaktif. Giving is loving.

Kemampuan memberikan cinta kepada orang lain berangkat dari kemampuan memberikan cinta kepada diri sendiri. Lonely people loves, hoping that the one that they loved will love them back in return. Hanya orang-orang yang tidak mencintai karena dia kesepian yang bisa mencintai seseorang tanpa merasa butuh balasan. Ini pula yang kupelajari dengan konsep peduli. As simple as asking other person,

"Hi friend, how're ya doing?"

"Bro, sehat?"

Dulu pun, saat aku care sama seseorang, yang hampir selalu kutanyakan di setiap minggunya,

"How're you?" atau "Are you alright?"

Karena mengetahui kebahagiaannya adalah bagian dari kebahagiaan kita juga. Mengetahui bahwa dia sehat, dia tenang, dia senang, memberikan tularan rasa yang sama kepada kita. Sesederhana melihatnya tersenyum. Meski saat melihatnya tersenyum, di sebelahnya ada seorang laki-laki lain yang juga turut menikmati senyumnya. Cinta yang didasari dengan kepedulian mengajarkanku untuk tidak mendahulukan ego diri sendiri. Bahwa jika memang itu yang terbaik, ya tidak masalah.

Jika dibilang do'a adalah bentuk cinta, ini menarik. Sebuah pemberian jarak jauh yang tak pernah akan diketahui oleh siapa yang dikirimi do'a. Tapi dia adalah bumbu manis bagi para mereka yang mencinta tanpa berucap. Ia adalah saat dimana dirinya seolah sedang memadu rasa di dalam dirinya, harapan, kepedulian, keinginan tulus agar yang dido'akan will still be okay. Karena memang kita ga ada di sisinya, apa yang bisa kita harapkan? Cinta itu di saat hidup kita bukan lagi tentang diri kita sendiri. 

Simple sih. Gitu aja tentang cinta.

Paling pelajarannya sekarang adalah,

Siapa, apa, yang kau cinta?
Share:

0 komentar:

Post a Comment