Selamat datang di blog seorang pribadi pembelajar :) Namaku Hawari, namamu siapa?

Tuesday 22 November 2016

On Being Suicidal - 1

On Being Suicidal - Saat Sedang Ingin Bunuh Diri


Berbicara tentang bunuh diri, mungkin tidak akan terlalu laku di Indonesia dimana mayoritas penduduknya adalah umat Muslim. Jelas, di dalam agama Islam adalah sesuatu yang sangat dilarang. Lebih dari sekadar karena ia adalah sebuah dosa, yang kulihat mungkin juga karena itu adalah gabungan kompleks dari beberapa dosa, yakni:

1) Simbol kufur nikmat. Lupa akan banyaknya nikmat yang telah diberikan oleh Allah. Lebih memikirkan tentang bagaimana buruknya kehidupan yang dirasakan dan telah dialami.

2) Antipati/tidak peduli terhadap manusia lain. Merasa bahwa dirinya tidak dipedulikan oleh orang lain sehingga merasa tidak perlu peduli akan pandangan orang jika pada saatnya dia benar-benar hilang dari dunia ini.

3) Usaha untuk melawan takdir yang telah ditentukan oleh Allah. Ketika seorang mukmin telah bersyahadat dan mengerti bahwa rukun iman adalah konsekuensinya, sudah seharusnya ia mengimani bahwa Allah telah menyediakan dua jalan baginya. Kedua jalan tersebut memiliki dua konsekuensi yang berbeda, surga atau neraka. Tergantung kepada pilihan yang dia ambil.

4) Yang ini wallahu a'lam, Allah lebih tahu, sekadar opini saya. Dosa terbesar yang tidak akan mendapat pengampunan Allah sama sekali adalah syirik. Karena saat itu, ia tak bertauhid sama sekali. Sedangkan dosa apapun, selama ia masih memiliki keimanan di dalam dirinya sekecil apapun, maka ia pada akhirnya masih akan bisa masuk ke surga asal tauhidnya murni dan bersih mensucikan Allah. Maka bunuh diri, dosa yang tidak ada ampunan baginya, boleh jadi adalah salah satu bentuk merasa bahwa diri lebih besar daripada rahmat Allah yang sesungguhnya mampu menyelamatkannya dari perkara apapun di dunia, wallahu a'lam.
(Notes : ternyata bunuh diri jika di Palestina masih bisa masuk surga sih. Jadi mungkin tergantung sebab bunuh dirinya juga).
Share:

0 komentar:

Post a Comment