Selamat datang di blog seorang pribadi pembelajar :) Namaku Hawari, namamu siapa?

Friday, 5 December 2014

Sebuah kisah cinta Utsman dan Naila

program perasaankusetelahkegagalanhariini;

 {program ini adalah program yang menceritakan tentang kegagalanku menahan nafsu itu hari ini dan apa yang mungkin adalah rasa yang membuat aku tertekan dan akhirnya lari kepada hal itu lagi. Ditambah dengan sebuah link eksternal sebuah cerita cinta yang menurut daku sendiri masih meragukan apakah hal seperti ini masih bisa terjadi, Aamiin. Diasumsikan bahwa bacaan ini murni pengekspresian diri ku sendiri tanpa mengabaikan perasaan orang yang mungkin terkait di dalamnya}

var

fout : text;
f:strings;

begin

assign(fout, "
http://www.dakwatuna.com/2010/12/27/9996/kebersadarjagaan-mencintai/#axzz3L0sLLPxA")

reset(fout);
writeln('Judulnya adalah:');

writeln('Kebersadarjagaan Mencintai');

 writeln(' diambil dari: http://www.dakwatuna.com/2010/12/27/9996/kebersadarjagaan-mencintai/#axzz3L0sLLPxA');



writeln('Aku adalah seorang manusia di masa remaja nya yang bingung akan masalah-masalah yang dihadapinya.');
writeln('Aku tak tahu siapa aku, yang kutahu bahwa memang tak mudah bagi pria remaja untuk tidak tertarik pada wanita remaja.');

writeln('Karena ke alpa an dan ke lemahan hati ku dalam menjaga emosi, aku biasa melepaskan kepenatan menahan rasa suka kepada wanita remaja dengan membaca hal-hal yang tidak seharusnya kubaca, apa yang dikatakan sebagai hal-hal senonoh.');
writeln('Usai melakukannya, memang benar bahwa aku akan langsung lupa akan perasaan yang kupendam sebelumnya terhadap wanita remaja yang mungkin tanpa aku sadari telah aku sukai. ');
writeln('Aku bahkan masih belum paham kenapa aku harus berhenti melakukannya, tapi aku tahu pasti bahwa itu benar-benar menghisap daya hidup, semangat juang, dan bara kehidupan di hati ku ini.');
writeln('Aku pernah berharap bahwa akan ada seseorang yang bersedia untuk memegang tanganku ini, menariknya agar tubuh yang rapuh ini bisa berlari dan mencari bara kehidupan itu lagi. ');
writeln('Namun, entah kenapa aku benar-benar merasa lelah. ');
writeln('Aku merasa sudah tak mampu melawan ini. ');
writeln('Biarlah bara kehidupan itu mati.'); 
writeln('Entahlah, memang kasihan nasib diri ku yang malang ini, sudah berkenalan dengan kejamnya rasa haus akan dipenuhinya pengharapan dan kebutuhan tak dibutuhkan ini.');
writeln('Karena memang pada kenyataannya itu lah yang kurasakan.');
writeln('Aku merasa bahwa aku sudah tak punya alasan lagi untuk tidak melihat hal-hal tersebut.');
writeln('Sungguh menyedihkan, memang.');
writeln('Rasanya air mata ini sudah tak sanggup menetes lagi.');
writeln('Bukan karena kantung air ini sudah habis, tapi karena hal yang sangat jauh berbeda.');
writeln('Karena memang bara ini sudah akan padam');
writeln('Sebuah bara yang membutuhkan segudang bahan bakar untuk bisa menyala lagi');
writeln('Kenapa semua ini terdengar begitu menyedihkan?');
writeln('Padahal pada kenyataannya aku adalah seorang anak yang berkecukupan secara material');
writeln('Mungkin memang itu sebabnya, bukan secara material..');
writeln('Sebabnya adalah sesuatu yang tak tampak, sebuah pengharapan yang tak kunjung terkabulkan');
writeln('Sebuah pengharapan akan munculnya seseorang yang akan menarik tangan yang terkulai lemas di samping badan');
writeln('Kuakui, post ini alay banget -__-"');

writeln('Thank you All :D, this sure made my day a li'l bit');

close(f);
end.
Share:

0 komentar:

Post a Comment