Selamat datang di blog seorang pribadi pembelajar :) Namaku Hawari, namamu siapa?

Monday, 5 March 2018

Dewasa Cinta

Dewasa. Cinta.

Kukira, ketika aku menghadapi permasalahan cinta, aku sudah cukup dewasa untuk bisa menghadapinya. Banyak pelajaran yang pernah kudapat dulu, terkait dinda, akan membuat aku bisa menghadapi cinta dengan lebih baik, lebih sabar, lebih pengertian, lebih tidak reaktif, dan lebih-lebih lainnya. Tapi, ternyata nggak juga.

Saat cinta menyapa kembali, energi ini datang tak ubahnya hujan gerimis di tengah siang bolong. Awalnya tidak terasa karena ia tidak tampak mengubah dunia sekitar. Cuaca tetap cerah, aktivitas tidak terlalu banyak terganggu. Tapi, pada satu titik, rasa itu akan terkumpul. Cinta akan menempel pada pakaianku dan pada dunia sekitarku, kadang menempel kadang mengisi. Seolah-olah segala sesuatu mengingatkanku padanya. Dia mulai masuk dan merasuk ke sudut dan sendi-sendi duniaku.

Kupikir, cinta memang akan selalu berbeda untuk setiap kasusnya. Tidak ada rumus pasti tentang bagaimana kamu bisa menghadapi cinta, dan bagaimana kamu bisa melupakannya. Jadi, apakah ada orang yang bisa dewasa dalam hal cinta?  Kukira, sulit.

Acap kali cinta datang, ia membuat tuan rumah harus menata kembali apa yang telah ia susun selama ini. Beda kedatangan, beda penyikapan. Beda waktu, beda respon. Beda orang, beda pengaruh. Tuan rumah seperti harus belajar lagi dan lagi. Seperti kembali menjadi anak-anak yang tidak mengerti apa itu cinta, kenapa dia datang, dan bagaimana mengolahnya.

Seperti menjadi anak-anak lagi. Saat aku bertemu dengan cinta kembali.

- belajar dewasa cinta
Share:

0 komentar:

Post a Comment