Selamat datang di blog seorang pribadi pembelajar :) Namaku Hawari, namamu siapa?

Friday 13 May 2016

Lakukanlah Kebaikan, tetapi Jangan Sampai Merasa Terberatkan

Manteman,

       Hari ini ku ingin bercerita tentang sesuatu yang kuanggap krusial dalam menjalani hidup ini. Well, you may say that it's one of my prioritized principle whenever I wanna do good deeds. It's just like what the title says: 

"Do good deeds, but do it so that you're not burdened by what you did."

Mungkin prinsip ini memberi kesan malah saya seperti melakukan sesuatu tapi tidak all-out, tetapi menurut saya ini ada kaitannya dengan banyaknya jumlah kebaikan yang hendak(kita) lakukan. Kalau saya sendiri, saya lebih memilih untuk melakukan banyak hal, meskipun dalam takaran yang sedikit, tetapi saya berharap bisa istiqomah. Karena Allah sendiri memang lebih menyukai amalan yang sedikit, tetapi istiqomah.

       Saya sendiri suka merasa kurang sreg, kurang cocok ketika melihat orang lain berkoar-koar saat demo, atau saat mencalonkan diri hendak menjadi sesuatu, berkata bahwa mereka akan melakukan suatu hal BESAR. Saya kurang sreg dengan orang yang ketika melakukan kebaikan itu sampai membuat mereka benar-benar capek. Misalnya, saat hendak membantu teman, mereka membantu sampai benar-benar mereka sendiri kehabisan tenaga untuk melakukan hal-hal lain yang seharusnya menjadi kewajiban mereka sendiri. Misalnya, saat hendak melakukan ibadah sunnah, tetapi melakukan ibadah sunnah itu sampai mereka sedikit membuat kejaran akademik mereka tertinggal.

       Memang, saya terkesan seperti seseorang yang seolah-olah melakukan suatu kebaikan tidak benar-benar all- out, saya kadang-kadang masih suka memikirkan,

"Bila saya melakukan ini, kerugian apa yang saya dapat?" 

       Tetapi, saya sendiri melakukan ini memang berdasarkan pengalaman saya pribadi, bahwa ketika saya melakukan suatu kebaikan yang besar, misalnya saya coba membantu masyarakat dengan mengurus bangkai tikus yang ada di pinggir jalan. Well, baunya itu loh, busuk banget. Ini masalah kemasyarakatan yang pelik. Bangkai tikus adalah sampah yang sangat tidak sopan untuk dibuang di tempat sampah rumah orang, atau dimanapun lah. Lha ini, settingan TKP bangkai tikus yang kutemukan waktu itu di pinggir jalan, dan di daerah itu memang hanya ada sedikit tempat sampah umum(read: Cisitu). Ya, daripada membersihkannya, seringkali saya lebih memilih untuk membiarkannya saja di pinggir jalan, sambil berdo'a semoga ada orang yang lebih baik hati untuk mau mengurusnya.

       Contoh lainnya, misal saya mengikuti suatu kepanitiaan X. Salah satu penurunan dari prinsip saya tadi adalah, bila ada kumpul panitia, jangan sampai saya merasa terberatkan dengan kehadiran saya di kepanitiaan tersebut. Semisal kumpulnya di malam hari, dan kondisi fisik saya sedang tidak terlalu sehat untuk bisa keluar malam, maka saya akan lebih memilih untuk tidak mengikuti kumpul kepanitiaan tersebut. Mungkin, dalam bahasa lain, prinsip tersebut adalah:

"It turns out that, you can only be good to other people, only if you're being good to yourself."

atau dalam bahasa lain,

"Kamu baru bisa benar-benar menghargai orang lain, ketika kamu sudah bisa menghargai dirimu sendiri."

Saya lebih memilih untuk melakukan kebaikan, tetapi saya tidak merasa terberatkan dengan kebaikan tersebut. Agar saya tidak menyalahkan kebaikan tersebut di kemudian hari dan akhirnya saya malah berhenti melakukan kebaikan tersebut.

       Jadi, mohon maaf kepada teman-teman yang mampu melakukan kebaikan sampai melupakan dirinya sendiri, kalian orang yang hebat. Kuakui. Tapi, ini sekadar harapan agar kalian memaklumi bahwa aku masih belum mampu untuk menjadi seperti kalian. Dan mungkin, sedikit ajakan agar kalian lebih mencintai diri kalian sendiri :)

A little picture,
Mungkin kamu memang sedang sibuk untuk mengejar mimpi2
besarmu, tetapi jangan lupa bahwa di luar sana, orang2, teman2mu
ada yang sekadar untuk hidup saja sudah kesusahan.
NB: Aku percaya bahwa ketika mindset dari masih mencari aman, masih terlalu mencintai diri sendiri ini bisa berubah menjadi berani mengabdikan diri untuk orang lain tanpa memikirkan diri sendiri, akan terjadi sebuah perubahan besar dalam hidupku. I believe that my life will ascend to the next level, a level with higher gain, but also higher risk, but still, far more interesting than before :)
Share:

1 comment:

  1. Memikirkan diri sendiri jg perlu haw, dan itu jg penting...
    Semangat !!!

    #efekgabut

    ReplyDelete