Aku pengen cepet kuliah ah, biar bisa mulai belajar tentang keteknikan dan keinsinyuran.
Aku pengen cepet kerja ah, biar bisa cepetan cari duit.
Aku pengen ikut kepanitiaan ah, biar bisa improving my soft skills.
Aku pengen ikut keorganisasian ah, biar bisa membangun link ke banyak orang.
Aku pengen cepet liburan lagi ah, biar bisa nonton anime dan manga sepuas-puasnya.
etc.
Kalau aku pribadi sih, sebenarnya cuma pingin dapet kerjaan. Gak mau gabut. Pengen seolah-olah aku ni orang yang bermanfaat, bisa berkarya dan gak omong doang. Tapi sejauh ini.. ya itu. Pengen punya kerjaan.
Ya nggak sih? Ada yang ngerasa juga nggak?
Aku tu suka ngerasa iri sama orang-orang yang bisa menumpahkan sekian banyak waktunya untuk melakukan sesuatu, sampai pada suatu titik dimana mereka lupa makan, lupa istirahat, lupa keluarga(eh, ga bener ni). Ya intinya mereka-mereka yang nggak cuman 100% dalam usaha mereka untuk mewujudkan sesuatu, kadang lebih, pake bantuan usaha dari teman-teman yang dia punya. Aku pingin bisa jadi kaya mereka, orang-orang yang sudah menemukan sesuatu dalam hidupnya untuk fight for.
Seperti misal di Jepang, menurut sumber pemateri suatu acara yang pernah kuikuti, orang-orang Jepang tu para penelitinya kalau sudah menemukan sesuatu yang menarik untuk diteliti dan layak dikembangkan mereka rela lembur di setiap hari kerja hingga (seingat saya) jam 8 atau jam 9 malam. Daan, esoknya jam 7 pagi sudah ada di lab lagi untuk siap melanjutkan pekerjaan mereka hari sebelumnya. Entahlah, pulang hanya untuk makan tidur bangun mandi makan pamitan istri/suami, anak, terus udah ke lab lagi. Gile beuds ya. Seolah-olah itu adalah hidup mereka, dan mungkin bukan seolah-olah tapi memang itu adalah hidup mereka. I mean, not just materially but also as a fulfillment for them as a human being who needs purpose in their life. Berbeda lagi ama Korea. Mereka yang sudah dijajah Jepang sekian lama, banyak dari mereka yang begitu ingin untuk mengalahkan Jepang untuk masalah apapun, sampai-sampai mereka ingin bekerja selalu lebih banyak dari orang-orang Jepang. Jika peneliti Jepang mau berangkat jam 7 pagi dan pulang jam 8 atau 9 malam, orang Korea lebih ngambis lagi untuk sukses dengan rela pulang jam 10 malam dan berangkat pagi dengan jam yang sama dengan peneliti Jepang (seingat saya).
Bayangkan ya, yang satu bekerja untuk meneliti sesuatu yang they think it amuses them, yang satu bekerja untuk hal yang sama dengan motivasi tambahan, not gonna lose to their colonizer, Japan. Hebat lah, salut. Mereka benar-benar bekerja untuk sesuatu yang memang menurut mereka worth developing.
Apa yang mau kugarisbawahi sebenarnya adalah bagaimana mereka rela mengorbankan sedemikian banyak waktu dan opportunity cost(kemungkinan-kemungkinan hal-hal lain yang bisa mereka dapatkan semisal ga melakukan penelitian itu) untuk penelitian itu. Menurut saya ini kembali lagi ke judul tadi,
D e d i k a s i
Aku pengen bisa menemukan sesuatu yang worth it banget buat aku untuk mendedikasikan diri, waktu, dan fikiranku untuknya. Sesuatu yang mampu bikin aku lupa akan makan, minum, keluarga(selama bukan lupa sama Allah). Kalau orang-orang sih banyak ya hal yang untuk itu mereka rela mendedikasikan hidup mereka, seperti uang, keluarga(besok mau makan apa), passion, teman, kekayaan, posisi dan kedudukan, fame and recognition, gelar, cinta, dll.
Aku pengen di saat-saat luangku aku selalu bisa melakukan sesuatu yang menurutku able to fulfill my humanity needs for sense of purpose. Aku udah bosan di waktu luangku main games, buang-buang waktu, mikir sesuatu yang useless, dll. Aku berharap aku bisa menemukan satu hal itu.
Satu hal yang bisa membuatku gila dan mabok akan dia.
Trying to find my brightest candle so I can dedicate my life to it |
0 komentar:
Post a Comment