Takut.
Yang menjadi-jadi.
Aku masih ingat, dulu aku pernah berkata pada seorang teman baik.
Aku ingin pulang.
Dan dia bertanya balik, mau pulang kemana, Haw?
Dan jawaban yang akan kujawab seringkali membuatku dulu ingin menangis.
Karena aku takut.
Saturday 9 June 2018
Popular Posts
-
Bahan covernya bagus (?) Malam kawans, Kali ini, biarkan ku bercerita padamu tentang sebuah novel yang baru saya baca 1/5 bagian nya sa...
-
Couple system, released on around 1.5 years ago(can't remember it clearly) ... -
Here in this place, in ITB, with most of my friends being the kind of people who didn't want to make an uncommitted relationship...
-
- Sebelum berkata apa-apa, saya akan nyatakan dengan gamblang di awal: Buku ini bukan tentang menyegerakan menikah, buku ini tentang apa yan...
-
Why Having a Project is Important in Our Lives - part 1 Dalam hidup ini, tentu kita akan dihadapkan dengan berbagai macam masalah...
-
Do you know why I started writing in this blog back then? Do you know when's the time I write so much? Do you know how I can still wri... -
Pada tulisan kali ini, saya akan becerita (lagi-lagi) tentang bagaimana saya memandang wanita. Yang saya bahas kali ini cukup spesifik, yakn...
-
Kerasa gak kerasa, sekarang ternyata aku udah tingkat tiga akhir ya. Udah makin sering interaksi sama kating tingkat 4 yang udah sema... -
Abi mu sudah merasakan, beberapa kali. Jatuh cinta, atau dalam bahasa Abi, jatuh dinda. Jatuh dinda berarti bahwa Abi mu men-dinda-kan ses...
-
There is this phrase that somehow I stumbled upon recently. It felt intriguing to me, so I think I'd like to share it with you he...
0 komentar:
Post a Comment